Seorang driver ojol bernama Pak Munawar tengah menghadapi cobaan. Anaknya yang masih berusia 10 tahun bernama Sohkibul mengalami pendarahan di otak.
Anak driver ojol ini mengalami pendarahan otak setelah terjatuh di tangga masjid tempatnya mengaji.
Untuk pengobatan dan perawatan sang anak di rumah sakit, driver ojol ini mendapat tagihan Rp 50 juta dan terus bertambah.
Biaya pengobatan Sohkibul tersebut akan terus bertambah selama dalam masa perawatan. Sementara sang ayah, Pak Munawar kesulitan mendapat uang di tengah pandemi seperti sekarang ini.
BACA JUGA:
Viral Driver Ojol Kuat Iman Menolak saat Diminta Menemani Customer di Dalam Kamar
Menegangkan! VIDEO Viral Driver Ojol Terseret saat Motornya Diambil Debt Collector
Melansir dari Kitabisa.com, berikut cerita pendarahan otak Sohkibul anak driver ojol yang punya cita-cita menjadi polisi ini:
Walau harus berpisah dengan sang Ayah yang merantau di ibukota, Sohkibul tetap semangat mengemban pendidikan demi wujudkan mimpinya jadi polisi.
Di tengah semangatnya berlatih, ia malah terancam kehilangan mimpinya sejak muntah hebat menguras seluruh tenaganya.
Pendarahan hebat di kepala Sohkibul mengubur asanya untuk wujudkan mimpi mulianya..
Merantau meninggalkan anak istri sebagai driver ojol harus dilakoni Pak Munawar, bahkan ia sampai rela tidur di jalan karena sepinya orderan ditengah pandemi ini… Semua ia lakukan demi menyambung hidup dan wujudkan cita-cita buah hatinya, Sohkibul (10) menjadi seorang polisi. Namun, semua terancam sirna karena Sokhibul kini tengah berjuang hidup akibat pendarahan di kepalanya…
Di satu sore, Sokhibul yang pamit kepada Bu Saidah untuk mengaji tiba-tiba pulang dengan wajah yang pucat dan badan yang lemas. Anggapan Bu Saidah, Sohkibul hanya masuk angin dan memberinya obat warung biasa. Namun, kondisi Sohkibul malah tambah drop. Ia tiba-tiba memuntahkan semua isi perutnya… Panik, Bu Saidah membawanya ke bidan langganan.
Aneh, sepulangnya dari bidan, Sokhibul masih terus muntah-muntah hingga 10x membuatnya hampir tak sadarkan diri. Bu Saidah tambah khawatir, ia langsung bergegas ke RS terdekat.
BACA JUGA:
Dugem Halal Viral di Tiktok, Ini Asal Usul Dugem Halal yang Tuai Pro Kontra
Video Viral Pengantin Ditendang Calon Mertua saat Akad di Bima, Diduga Karena Telat Datang
Perjuangan Sohkibul menahan sakit belum usai, ia harus kembali di rujuk ke RS besar karena keterbatasan alat yang dimiliki RS pertama… Menggunakan pickup bersama tetangganya, Bu Saidah menembus dinginnya malam sambil terus meminta pertolongan kepada Allah untuk kesembuhan sang buah hati.
Berbagai pemeriksaan telah dilakukan.. Ternyata sepulangnya dari mengaji, Sokhibul terpeleset tangga masjid… Tengkoraknya retak hingga sebabkan pendarahan yang sudah menggumpal di otaknya. Ia harus segera jalani operasi agar saraf-saraf otaknya yang rusak tidak makin menyebar dan mengancam keselamatan Sohkibul.
Sambil gemetar dan menahan tangis, Bu Saidah menelpon suaminya menceritakan kondisi Sohkibul… Pak Munawar harus menempuh jarak lebih dari 350km untuk bertemu sang istri dan buah hatinya. Namun, sesampainya di RS hanya tagihan RS yang mampu berbicara… Sohkibul masih belum sadarkan diri dan Bu Saidah masih terus menangis melihat kondisi sang buah hati.
Tagihan RS sudah mencapai 50 Juta dan akan terus bertambah tiap harinya… Keringat Pak Munawar sebagai driver ojol hanya mampu hasilkan 150ribu/hari, itupun belum termasuk biaya sewa mobil sebesar 100ribu untuk ia bekerja. Pak Munawar harus lebih menguatkan kaki dan hatinya lagi untuk mencari pelanggan di tengah pandemi seperti ini demi sembuhkan Sohkibul dan wujudkan cita-cita sang buah hati.
BACA JUGA:
Viral Motor Ditarik Leasing, Driver Ojol Naik Sepeda Tempuh 8 KM Antar Pesanan
Viral Babeh Ojol Beli Laptop untuk Anak, Ngojek Ratusan Kilo Kehujanan sampai Malam
Bagi Anda yang ingin berdonasi silahkan mengunjungi situs kitabisa.com, link di sini.
Disclaimer:
- Donasi hanya akan disalurkan ke pasien RSU Budi Rahayu Pekalongan yang menggalang dana di Kitabisa.
- Donasi hanya akan ditujukan ke penggalangan yang sudah terverifikasi oleh tim Kitabisa.
- Tim RSU Budi Rahayu Pekalongan akan menentukan pemilihan penyaluran bantuan berdasarkan beragam faktor, seperti urgensi pengobatan, kecukupan dana, dll.
- Skeman penggalangan dana ini berdasarkan kesepakatan keluarga pasien dan RSU Budi Rahayu Pekalongan
Disclaimer : Informasi, opini dan foto yang ada di halaman galang dana ini adalah milik dan tanggung jawab penggalang dana. Jika ada masalah/kecurigaan silakan lapor ke Kitabisa.com
Sumber foto: Kitabisa.com
0 Komentar