Kriminolog curiga mutilasi mahasiswa di Sleman Jogja ada hubungan sesama jenis, pose-pose di IG bikin tak nyaman

Kriminolog curiga mutilasi mahasiswa di Sleman Jogja ada hubungan sesama jenis, pose-pose di IG bikin tak nyaman





Redho Tri Agustian mahasiswa UMY diduga korban mutilasi Sleman Jogja tergabung dalam komunitas aneh di grup FB yang aktivitas tak wajar dengan kedua pelaku mutilasi W dan RD.


BACA JUGA: Motif mutilasi mahasiswa di Sleman Jogja: panik korban meninggal karena kekerasan berlebihan, rebus potongan tubuh untuk hilangkan jejak


Dikutip dari JawaPos, menurut Reza Indragiri Amriel, seorang kriminolog dan ahli psikologi forensik, kasus mutilasi di Sleman mengindikasikan adanya kemungkinan hubungan asmara sesama jenis yang tersembunyi. 


BACA JUGA: Akun Twitter diduga milik pelaku mutilasi mahasiswa di Sleman Jogja beredar, isi followingnya tidak wajar


Pandangan ini muncul berdasarkan serangkaian peristiwa yang dialami oleh korban, terutama penemuan potongan tubuh di lima lokasi di Sleman.


BACA JUGA: Akun IG Redho Tri Agustian diduga korban mutilasi di Sleman Jogja banjir ucapan belasungkawa


Penemuan pertama dilakukan di area aliran Sungai Bedog, Jembatan Kelor, Kecamatan Turi, Sleman, pada Rabu malam (12/7). Potongan tubuh manusia berupa tangan dan dua potong kaki ditemukan di lokasi tersebut.


Kemudian, pada Sabtu (15/7), potongan tubuh lain yang diduga berasal dari korban yang sama ditemukan di Sungai Krasak, Gimberan, Merdikorejo, Tempel, Sleman.


Reza mengungkapkan ketidaknyamanannya ketika melihat pose-posenya di akun Instagram korban. Namun, ia menegaskan bahwa pendapatnya ini masih sebatas spekulasi.


"Saya merasa tak nyaman melihat pose-posenya di IG," kata Reza seperti dikutip dari JawaPos, Selasa (18/7).


Reza menduga, antara pelaku dan korban disinyalir ada hubungan asmara sesama jenis. 


"Di mata saya dia gay. Mungkin dia diperkosa sesama gay," katanya.


Reza enggan memberikan komentar lebih lanjut mengenai kasus mutilasi di Sleman maupun motif di balik mutilasi mahasiswa UMY bernama Redho Tri Agustian. Ia menolak untuk memberikan tanggapan lebih mendalam, dengan singkat menyatakan, "No comment. No comment."


Sebelumnya diberitakan, korban dan kedua pelaku awalnya janjian bertemu lalu melakukan kegiatan tak wajar yang mengarah pada kekerasan satu sama lain dan terjadi berlebihan sampai mengakibatkan korban meninggal.


Kedua pelaku panik lalu berniat menghilangkan jejak dengan melakukan mutilasi pada korban.


Akun IG Diduga Milik Pelaku Mutilasi Mahasiswa di Sleman Jogja


Viral screenshot akun IG diduga milik salah satu pelaku mutilasi di Sleman Jogja. Dari kolom komentar juga diketahui nama akun Tiktok-nya.


Akun IG diduga milik pelaku mutilasi Sleman memiliki 257 followers.


Sementara akun Tiktok diduga milik pelaku mutilasi mempunyai 24 pengikut.


Baik di akun IG maupun Tiktok terduga pelaku mutilasi sama-sama sering mengunggah foto dan video selfie. Beberapa mengabadikan momen saat liburan.


Dalam salah satu postingan terakhir, terdapat lebih dari 700 komentar. Rata-rata menghujat polah terduga pelaku mutilasi.


“Biadab banget kelakuanmu. Apa salah temenku sampek mbok gituin? Tunggu aja karma yang bakal kamu dapetin”


“Mas kowe manusia bukan sih?”


“Kok di Tiktok juga agak melambai ya orang ini”


Banyak asumsi beredar khususnya dari netizen media sosial yang menebak-nebak motif asmara di balik kasus mutilasi mahasiswa di Sleman Jogja.


Hal itu tampak dari komentar-komentar netizen di media sosial seperti berikut:


“Kalau sadis gini biasanya urusan asmara”


“Denger kabar diduga korban dan pelaku ternyata pacaran, motifnya karena perselingkuhan”


“Kebetulan kakakku di resto yang sama kayak pelaku, katanya motifnya LGBT”


Kendati demikian, perlu diperhatikan bahwa hingga kini belum ada keterangan resmi dari pihak kepolisian terkait motif pelaku mutilasi mahasiswa di Sleman Jogja ini. 


“Kalau kalian menemukan asumsi-asumsi jelek, aneh, gak jelas di media sosial manapun tentang kasus Redho, tolong jangan percaya dan berujung ikutan menyebarkan.


Keep your ugly thoughts for yourself


Belajar untuk berempati sama orang lain, tunggu aja berita resminya.”


Demikian pesan yang belakangan muncul di media sosial.


Kepala Direktorat Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda DIY, Kombes FX Endriadi memastikan bahwa korban dan kedua tersangka saling mengenal.


Meskipun demikian, motif dan proses pembunuhan masih dalam penyelidikan polisi, termasuk pemeriksaan sejumlah barang bukti seperti panci, cangkul, kompor gas, pisau, baskom, dan palu yang ditemukan di tempat kos tersangka.


Polisi juga masih melakukan pencarian potongan tubuh lainnya.


"Kami masih menyelidiki hubungan antara pelaku dengan korban. Saat ini, fokus kami adalah mengungkap peristiwa pidana ini dan bagaimana pembunuhan dan mutilasi tersebut terjadi," kata Endriadi.


Sumber foto: IG

Posting Komentar

0 Komentar